Hari
pertama prakerin pun tiba Vina senang karena dengan menyibukkan dirinya
sendiri dengan PRAKERIN dia berharap bahwa dia bisa menghilangkan rasa
sakitnya sedikit demi sedikit. Namun sayang, nihil hasilnya. Dia tetap
saja tidak bisa melupakan Banu. Terkadang di tempat Prakerinnya pun dia
tak kuasa menahan air mata nya jatuh menetes ketika istirahat panjang
mengingat masa-masa indahnya bersama Banu. Suatu hari disaat Vina sibuk
melayani konsumen dia mendapat sebuah SMS dari Banu yang isinya adalah
dia menanyakan kabar Vina. Dan akhirnya Vina pun kebingungan. Dia heran, kaget, seneng, sedih pula ketika ia mendapat sebuah SMS dari Banu. Dia pun jawab dengan ramah, tak lama dri percakapan lewat SMS itu memanas disaat Banu mengajak Vina untuk balikkan lagi. Vina heran dan sakit sekali karena ia merasa dipermainkan lalu dia pun meminta penjelasan kepada Banu kenapa waktu kemaren-kemaren dia memutuskan hubungan tanpa alasan yang jelas. Banu pun menjawab "Maaf aku khilaf aku terlalu tergesa-gesa mengambil keputusan karena mungkin waktu itu juga aku lagi sedang ada masalah yang begitu rumit sehingga aku terbawa emosi, Emmm...kamu mau kan balikan lagi sama aku Vina?" Kata Banu dengan penuh penyesalan.
Vina menangis dia pun membalas nya "Banu, kau tau tidak semudah itu menarik ucapan yang sudah terucap sebelumnya nasi sudah menjadi bubur. Kau tau betapa hancurnya hati dan perasaanku ketika mendengar kata putus dari mulutmu itu sakiiit banget sakiiit Banu..." Hhmm sebenarnya Vina kangen, dan masih cinta sama Banu akan tetapi tunggu dulu dia ingin melihat bukti nyata dan bukan hanya sekedar kata2 di SMS. Karena dia Broken Heart ketika putus sama Banu Vina iseng-iseng menjalin hubungan dengan pemuda yang umurnya lebih muda darinya dan pemuda itu adalah teman Banu satu jurusan namun beda kelas namanya adalah Aji. Mereka SMS an dan ketemuan ketika Vina pulang prakerin Aji menawarkan VIna untuk ia jemput dan Vina pun berkata iya. Namun tetap saja Vina masih tidak bisa menghapus kenangan nya bersama Banu bahkan ketika berduaan d bonceng oleh Aji pun seketika ia teringat masa lalunya dengan Banu. Begitu beda dengan Aji yang diam-diam menaruh perasaan kepada Vina, Aji bahagia banget bisa ketemu dengan Vina yang menurutnya Vina adalah wanita yang berkepribadian sederhana apa adanya dan dia sangat menyukai Vina namun sayang Vina sedikitpun tidak menaruh perasaannya terhadap Aji. Suatu hari Aji mengutarakan perasaannya itu terhadap Vina dengan percaya diri namun sayang Vina bukannya seneng dia justru malah kebingungan dia memutuskan untuk diam namun Aji terus mengungkapkan apa yang sedang dia rasakan bila dia bertemu dengan Vina bagaimana. Vina semakin bingung dia kasian kepada Aji lalu diapun memutuskan untuk menerima cinta Aji yang tulus kepadanya. Vina berpikir bahwa nantipun cinta akan tumbuh dengan sendirinya, vatal sekali dia beranggapan seperti itu. 3hari berlalu begitu cepat Vina enjoy saja menjalani hubungan dengan Aji tanpa disertai dengan rasa cinta kepada Aji tidak disangka Banu datang kembali dan memohon kembali kepada Vina untuk comeback. Dari sana Vina menyesal bahwa ternyata dia masih mencintai Banu dan Banu pun sebaliknya namun terlanjur sudah Vina menerima cinta Aji. Vina menyesal karena telah menerima Aji yang mungkin hanya sekedar pelampiasannya semata. Vina akhirnya mendapat ide untuk membuktikan apakah benar ucapannya itu dan bukan sekedar omdo doang. Dia pun sengaja pergi ke rumah Banu yang lumayan jauh itu. Sebenarnya tujuan nya ke rumah Banu itu ada 2 yaitu pertama dia mau ambil uang miliknya dari saudara Banu disana terus kedua dia ingin meminta penjelasan dari Banu tentang ucapannya di SMS kemaren. Setelah tiba di depan rumahnya Banu. Vina disambut dengan penuh canda namun serius juga. Kunci motor Vina diambilnya dengan paksa karena Banu ingin membawa Vina masuk dulu ke dalam rumahnya. Tetapi Vina ngotot dan melawan untuk berterus terang secepatnya dan gak perlu ada acara masuk ke rumah segala. Sebenarnya dia ingin sekali melihat muka Banu yangs sedang menatapnya dan penuh dengan penyesalan itu dan memeluknya karena rindu, tetapi dia tidak sanggup. Tak lama Vina sendiri kesedihan dan menjatuhkan air matanya, dia berusaha jaim dan berpaling muka namun Banu berkata jika benci pukullah aku sepuasmu, jika kau ingin menangis...menangis lah sesukamu di pelukanku, dan jika kau masih mencintaiku lihatlah aku dengan kedua matamu. Vina semakin tidak kuat menahan perasaannya dia menangis merengek-rengek dan dengan segera Banu merangkulnya Vina menangis d pelukkan Banu dan memukul-mukul punggung dan dadanya Banu. Tak lama setelah Vina menangis Banu mengatakan I love U... dengan sambil menghapus air mata yang berlinang di pipi Vina. "Hhmm,, jadi gimana?? Kita balikan lagi kan?" Kata Banu dengan tersenyum lebar kepada Vina. Vina sedikit melotot dan kabur dari pandangan Banu. "Lhoooo kamu kenapa lagi fhei??" kata Banu sambil menarik dagu Vina untuk menatap nya kembali. "Nu...maaf...maafin aku" Vina menangis dengan penuh penyesalan. Sebenernya aku lagi ngejalin hubungan dengan temen kamu dari kelas Mesin 4 dia Aji. Hancurlah hati Banu yang awalnya merangkul dan menggenggam tangan Vina dia langsung melepaskan nya dengan penuh kebencian. Dia masuk ke rumah dan membawa kunci motor milik Vina yang tadi dia rampas dan menyuruhnya untuk pulang. Vina membela "Nu... nu!! dengerin aku dulu nu... Banu...!! Please dengerin dulu penjelasan aku nu... Banu yang tadinya benci seketika diapun luluh melihat Vina yang memohon-mohon bahkan sampai bertekuk lutut didepannya. Diapun berkata : "Apalagi vin,,yang mesti d jelasin tohh semuanya udah jelas kalau sekarang kamu udah menjadi milik orang lain!"
Vina menunduk lalu diapun menjelaskannya bahwa ia menyesal "Aku...aku...aku terpaksa!!" Banu menoleh ke arah Vina dengan terkejut "Maksud kamu apa??" Banu penuh dengan tanya. "Yaa aku terpaksa menerima cintanya karena aku kasihan sama dia". "Apa?" Banu kaget. Vina hanya bisa mengeluk tunduk seakan-akan dia menyesal. Tapi Banu tersenyum "Berarti kamu tidak mencintainya? Iyakan?" Merangkul kepala Vina ke dadanya sambil mengelus-elus kepalanya. "HHMMM iyah nu... " jawab Vina dengan gagap. "Gak apa-apa aku ngerti fhei... Banu pun mencium kening Vina dan memeluknya. Bukannya bahagia Vina malah bengong dan merasa gak nyaman berada dalam pelukan Banu. Hhhhhmmm apa sih maunya Vina???????? Untuk siapa sebenarnya cintanya dan kepada siapa kah dia merasa nyaman.
Penasaran baca chapter berikutnya yah :)
See U on the next chapter of Love Story Vina (Untuk siapa kah cinta ini..???)
Bye...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar