Vina
menunduk lalu diapun menjelaskannya bahwa ia menyesal "Aku...aku...aku
terpaksa!!" Banu menoleh ke arah Vina dengan terkejut "Maksud kamu
apa??" Banu penuh dengan tanya. "Yaa aku terpaksa menerima cintanya
karena aku kasihan sama dia". "Apa?" Banu kaget. Vina hanya bisa
mengeluk tunduk seakan-akan dia menyesal. Tapi Banu tersenyum "Berarti
kamu tidak mencintainya? Iyakan?" Merangkul kepala Vina ke dadanya
sambil mengelus-elus kepalanya. "HHMMM iyah nu... " jawab Vina dengan
gagap. "Gak apa-apa aku ngerti fhei... Banu pun mencium kening Vina dan
memeluknya. Bukannya bahagia Vina malah bengong dan merasa gak nyaman
berada dalam pelukan Banu. Hhhhhmmm apa sih maunya Vina???????? Untuk
siapa sebenarnya cintanya dan kepada siapa kah dia merasa nyaman.
Ternyata Banu hanya omong belaka dihatinya ternyata sudah ada wanita lain. Vina begitu terpukul dan sedih namun dia berpikir untuk kedepannya dan dia optimis untuk bisa melupakan semua kenangan-kenangannya bersama Banu dengan belajar bersungguh-sungguh. Waktu terus berjalan seiring kenangan Vina bersama Banu mulai memudar Vina pun ceria kembali wajahnya begitu berseri kembali. Setelah putus dengan Banu, Vina menjalin hubungan dengan beberapa pria namun selalu kandas tidak pernah langgeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar