A.
NEGOSIASI
1.
Pengertian negosiasi
Hartman mengemukakan bahwa negosiasi merupakan
suatu proses komunikasi antara sua pihak yang masing-masing mempunyai tujuan
dari sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha nencapai kesepakatan yang
memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Oliver berpendapat, negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua
belah pihak mempunyai hak atas hasil akhir.
Negosiasi adalah proses tawar menawar dengan
cara merundingkan, menerima, menolak atau memberi yang digunakan untuk mencapai
kesepakatan mengenai suatu hal. Proses negosiasi selalu melibatkan dua orang
atau lebih yang saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah
pihak.
2.
Tujuan negosiasi
Tujuan bernegosiasi adalah menemukan kesempatan kedua belah pihak
secara adil dan dapat memenuhi harapan/keinginan kedua belah pihak. Artinya
tidak ada satu pihak pun yang merasa dikalahkan atau dirugikan akibat adanya
kesepakatan dalam bernegosiasi. Selain itu, negosiasi bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan atau menghindarkan kerugian atau memecahkan problem yang
ada.
3.
Strategi negosiasi
·
Win-win strategy (strategi
menang-menang)
Pihak yang dilibatkan dalam perundingan akan berupaya menciptakan
suasana yang memberikan kesan bahwa tidak ada pihak yang kalah dengan
mengetengahkan pemberian kemenangan atau keuntungan yang optimal secara jujur
dan adil.
·
Win-loss strategy (strategi
menang-kalah)
Strategi perundingan untuk memperoleh kemenangan mutlak dengan
mengalahkan pihak lain. Strategi ini hanya dapat menyelesaikan masalah sekali
saja. Bagi pihak yang menang menganggap perundingan yang dihadapi telah
selesai. Pihak yang kalah merasa selalu dirugikan sehingga kemungkinan tidak
mau lagi menjalin kemitraan. Penggunaan strategi ini tidak dianjurkan karena
tidak menuntaskan masalah, tetapi justru menimbulkan konflik yang
berkepanjanan.
·
Lose-lose strategy (strategi
kalah-kalah)
Strategi yang didasari perasaan untuk melampiaskan kemarahan dan
cenderung tidak menggunakan akal sehat. Untuk mendapatkan kepuasan emosinya,
masing-masing pihak cenderung melakukan tindakan merugikan pihak yang terlibat
sehingga semua merasa kalah. Strategi ini tidak bisa digunakan untuk
menyelesaikan masalah atau mencapai kesepakatan melainkan akan menimbulkan
konflik yang berkepanjangan.
4.
Teknik negosiasi
·
Memberi
pilihan → menyodorkan beberapa alternatif untuk dipilih mana yang disenangi
·
Lelang
→ jika dengan lawan negosiasi, lawan mana yang paling berani memenuhi syarat
yang diajukan
·
Kalah
atau menang → kalah dalam hal tertentu untuk meraih kemenangan dalam hal
lainnya
·
Menipu
→ pura-pura mengetahui banyak informasi
·
Ya
atau tidak → secara tegas memberi ultimatum “ya” atau “tidak” agar
lawan negosiasi was-was atau bimbang
·
Pura-pura
tidak cocok → menunjukkan kelemahan produk dengan pura-pura tidak cocok agar persyaratan
turun
·
Kami
yang hebat → memberikan kesan kehebatan agar disetujui
·
Batas
waktu → memberi batas waktu agar lawan negosiasi segera memutuskan
·
Pura-pura
batal → pura-pura batal dalam kerjasama, dalam praktik tanpa sepengetahuan
lawan negosiasi dengan tujuan untuk mencapai yang diinginkan.
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan negosiasi
·
Pokok
permasalahan dapat dirundingkan atau tidak
·
Pihak-pihak
yang terlibat bersedia menerima dan mampu memberikan sesuatu yang berarti dan
bernilai sebagai pertukaran
·
Adanya
kepercayaan
6.
Negosiasi dalam jual beli
Dalam kegiatan jual beli, umumnya
materi yang diperbincangkan adalah :
·
Harga
produk yang diperjualbelikan
·
Banyaknya
produk yang diperjualbelikan
·
Waktu
dan lamanya pengiriman
·
Cara
pengiriman dan alat transportasi yang digunakan
·
Cara
dan waktu pembayaran
·
Cara
pengajuan klaim apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
·
Asuransi
dan ongkos pengiriman
·
Pembuatan
surat kesepakatan atau perjanjian
·
Penentuan
jangka waktu berlakunya perjanjian jual beli produk/jasa
B.
SALURAN DAN JARINGAN DISTRIBUSI
1.
Pengertian distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyebarkan/menyalurkan barang atau jasa
dari tangan konsumen. Pendistribusian merupakan kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah pencapaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen sehingga kegunaannya sesuai dengan yang dieprlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan).
2.
Fungsi dan peranan distribusi
Fungsi distribusi adalah sebagai berikut :
·
Menyalurkan
barang atau jasa yang dihasilkan produsen kepada konsumen
·
Memecahkan
persoalan perbedaan waktu
·
Memecahkan
persoalan perbedaan tempat
·
Menyeleksi
atau mengelompokkan kombinasi barang atau jasa berdasarkan jumlah dan jenisnya
Peranan saluran distribusi adalah
sebagai berikut :
·
Mengurangi
tugas produsesn dalam memindahkan barang
·
Membantu
dalam kegiatan promosi dan penyediaan informasi
·
Membantu
mencapai segmen pasar
·
Mengoordinasi
pembelian, penjualan, penyimpanan dan pengangkutan
·
Memperlancar
bisnis dan membantu bidang keuangan serta pemasaran
3.
Pokok-pokok Saluran distribusi
Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk
berupa barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen.
a.
Secara langsung
Produk yang dihasilkan produsen disampaikan secara langsung ke tangan
konsumen akhir tanpa perantara.
Produsen --> Konsumen
b.
Secara semi langsung
Produk yang dihasilkan produsen disampaikan kepada konsumen melalui
saluran milik produksi.
c.
Secara tidak langsung
Barang-barang yang dihasilkan perusahaan disampaikan secara tidak
langsung ke tangan konsumen melainkan melalui lembaga penyalur.
Produsen --> Pedagang Besar (WholeSaler) --> Pedagang Eceran (Retailer) --> Konsumen
4.
Alternatif saluran distribusi
Selain itu, saluran distribusi yang lain adalah sebagai berikut :
·
Saluran
1
· Saluran 2
Produsen --> Agen --> Retailer --> Konsumen
·
Saluran
3
Produsen --> Pemakai Industri
·
Saluran
4
·
Saluran
5
·
Saluran
6
5.
Macam-macam saluran distribusi
a. Distribusi intensif
Distribusi intensif diusahakan sebanyak mungkin agar dapat menjual
sebanyak-banyaknya dan lebih mendekati konsumen sehingga lebih mudah
mendapatkan barang. Barang yang disalurkan secara intensif adalah barang-barang
convinience goods misalnya gula,
minyak goreng, beras dan lain-lain.
b. Distribusi selektif
Jumlah distribusi selektif ditentukan secara terbatas, hal ini
dikarenakan untuk menekan biaya penjualan. Produk yang dijual adalah produk
yang harganya relatif mahal dan ditujukan untuk kalangan atas.
c. Distribusi eksklusif
Distribusi yang hanya diberikan pada lembaga penyalur yang menjadi sales representative dari produsen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar