Selasa, 08 Oktober 2013

LOVE STORY CHAPTER 19

Vina menunduk lalu diapun menjelaskannya bahwa ia menyesal "Aku...aku...aku terpaksa!!" Banu menoleh ke arah Vina dengan terkejut "Maksud kamu apa??" Banu penuh dengan tanya. "Yaa aku terpaksa menerima cintanya karena aku kasihan sama dia". "Apa?" Banu kaget. Vina hanya bisa mengeluk tunduk seakan-akan dia menyesal. Tapi Banu tersenyum "Berarti kamu tidak mencintainya? Iyakan?" Merangkul kepala Vina ke dadanya sambil mengelus-elus kepalanya. "HHMMM iyah nu... " jawab Vina dengan gagap. "Gak apa-apa aku ngerti fhei... Banu pun mencium kening Vina dan memeluknya. Bukannya bahagia Vina malah bengong dan merasa gak nyaman berada dalam pelukan Banu. Hhhhhmmm apa sih maunya Vina???????? Untuk siapa sebenarnya cintanya dan kepada siapa kah dia merasa nyaman.  
Ternyata Banu hanya omong belaka dihatinya ternyata sudah ada wanita lain. Vina begitu terpukul dan sedih namun dia berpikir untuk kedepannya dan dia optimis untuk bisa melupakan semua kenangan-kenangannya bersama Banu dengan belajar bersungguh-sungguh. Waktu terus berjalan seiring kenangan Vina bersama Banu mulai memudar Vina pun ceria kembali wajahnya begitu berseri kembali. Setelah putus dengan Banu, Vina menjalin hubungan dengan beberapa pria namun selalu kandas tidak pernah langgeng.

Sabtu, 05 Januari 2013

LOVE STORY CHAPTER 18

Hari pertama prakerin pun tiba Vina senang karena dengan menyibukkan dirinya sendiri dengan PRAKERIN dia berharap bahwa dia bisa menghilangkan rasa sakitnya sedikit demi sedikit. Namun sayang, nihil hasilnya. Dia tetap saja tidak bisa melupakan Banu. Terkadang di tempat Prakerinnya pun  dia tak kuasa menahan air mata nya jatuh menetes ketika istirahat panjang mengingat masa-masa indahnya bersama Banu. Suatu hari disaat Vina sibuk melayani konsumen dia mendapat sebuah SMS dari Banu yang isinya adalah dia menanyakan kabar Vina. Dan akhirnya Vina pun kebingungan. Dia heran, kaget, seneng, sedih pula ketika ia mendapat sebuah SMS dari Banu. Dia pun jawab dengan ramah, tak lama dri percakapan lewat SMS itu memanas disaat Banu mengajak Vina untuk balikkan lagi. Vina heran dan sakit sekali karena ia merasa dipermainkan lalu dia pun meminta penjelasan kepada Banu kenapa waktu kemaren-kemaren dia memutuskan hubungan tanpa alasan yang jelas. Banu pun menjawab "Maaf aku khilaf aku terlalu tergesa-gesa mengambil keputusan karena mungkin waktu itu juga aku lagi sedang ada masalah yang begitu rumit sehingga aku terbawa emosi, Emmm...kamu mau kan balikan lagi sama aku Vina?" Kata Banu dengan penuh penyesalan.
Vina menangis dia pun membalas nya "Banu, kau tau tidak semudah itu menarik ucapan yang sudah terucap sebelumnya nasi sudah menjadi bubur. Kau tau betapa hancurnya hati dan perasaanku ketika mendengar kata putus dari mulutmu itu sakiiit banget sakiiit Banu..." Hhmm sebenarnya Vina kangen, dan masih cinta sama Banu akan tetapi tunggu dulu dia ingin melihat bukti nyata dan bukan hanya sekedar kata2 di SMS. Karena dia Broken Heart ketika putus sama Banu Vina iseng-iseng menjalin hubungan dengan pemuda yang umurnya lebih muda darinya dan pemuda itu adalah teman Banu satu jurusan namun beda kelas namanya adalah Aji. Mereka SMS an dan ketemuan ketika Vina pulang prakerin Aji menawarkan VIna untuk ia jemput dan Vina pun berkata iya. Namun tetap saja Vina masih tidak bisa menghapus kenangan nya bersama Banu bahkan ketika berduaan d bonceng oleh Aji pun seketika ia teringat masa lalunya dengan Banu. Begitu beda dengan Aji yang diam-diam menaruh perasaan kepada Vina, Aji bahagia banget bisa ketemu dengan Vina yang menurutnya Vina adalah wanita yang berkepribadian sederhana apa adanya dan dia sangat menyukai Vina namun sayang Vina sedikitpun tidak menaruh perasaannya terhadap Aji. Suatu hari Aji mengutarakan perasaannya itu terhadap Vina dengan percaya diri namun sayang Vina bukannya seneng dia justru malah kebingungan dia memutuskan untuk diam namun Aji terus mengungkapkan apa yang sedang dia rasakan bila dia bertemu dengan Vina bagaimana. Vina semakin bingung dia kasian kepada Aji lalu diapun memutuskan untuk menerima cinta Aji yang tulus kepadanya. Vina berpikir bahwa nantipun cinta akan tumbuh dengan sendirinya, vatal sekali dia beranggapan seperti itu. 3hari berlalu begitu cepat Vina enjoy saja menjalani hubungan dengan Aji tanpa disertai dengan rasa cinta kepada Aji tidak disangka Banu datang kembali dan memohon kembali kepada Vina untuk comeback. Dari sana Vina menyesal bahwa ternyata dia masih mencintai Banu dan Banu pun sebaliknya namun terlanjur sudah Vina menerima cinta Aji. Vina menyesal karena telah menerima Aji yang mungkin hanya sekedar pelampiasannya semata. Vina akhirnya mendapat ide untuk membuktikan apakah benar ucapannya itu dan bukan sekedar omdo doang. Dia pun sengaja pergi ke rumah Banu yang lumayan jauh itu. Sebenarnya tujuan nya ke rumah Banu itu ada 2 yaitu pertama dia mau  ambil uang miliknya dari saudara Banu disana terus kedua dia ingin meminta penjelasan dari Banu tentang ucapannya di SMS kemaren. Setelah tiba di depan rumahnya Banu. Vina disambut dengan penuh canda namun serius juga. Kunci motor Vina diambilnya dengan paksa karena Banu ingin membawa Vina masuk dulu ke dalam rumahnya. Tetapi Vina ngotot dan melawan untuk berterus terang secepatnya dan gak perlu ada acara masuk ke rumah segala. Sebenarnya dia ingin sekali melihat muka Banu yangs sedang menatapnya dan penuh dengan penyesalan itu dan memeluknya karena rindu, tetapi dia tidak sanggup. Tak lama Vina sendiri kesedihan dan menjatuhkan air matanya, dia berusaha jaim dan berpaling muka namun Banu berkata jika benci pukullah aku sepuasmu, jika kau ingin menangis...menangis lah sesukamu di pelukanku, dan jika kau masih mencintaiku lihatlah aku dengan kedua matamu. Vina semakin tidak kuat menahan perasaannya dia menangis merengek-rengek dan dengan segera Banu merangkulnya Vina menangis d pelukkan Banu dan memukul-mukul punggung dan dadanya Banu. Tak lama setelah Vina menangis Banu mengatakan I love U... dengan sambil menghapus air mata yang berlinang di pipi Vina. "Hhmm,, jadi gimana?? Kita balikan lagi kan?" Kata Banu dengan tersenyum lebar kepada Vina. Vina sedikit melotot dan kabur dari pandangan Banu. "Lhoooo kamu kenapa lagi fhei??" kata Banu sambil menarik dagu Vina untuk menatap nya kembali. "Nu...maaf...maafin aku" Vina menangis dengan penuh penyesalan. Sebenernya aku lagi ngejalin hubungan dengan temen kamu dari kelas Mesin 4 dia Aji. Hancurlah hati Banu yang awalnya merangkul dan menggenggam tangan Vina dia langsung melepaskan nya dengan penuh kebencian. Dia masuk ke rumah dan membawa kunci motor milik Vina yang tadi dia rampas dan menyuruhnya untuk pulang. Vina membela "Nu... nu!! dengerin aku dulu nu... Banu...!! Please dengerin dulu penjelasan aku nu... Banu yang tadinya benci seketika diapun luluh melihat Vina yang memohon-mohon bahkan sampai bertekuk lutut didepannya. Diapun berkata : "Apalagi vin,,yang mesti d jelasin tohh semuanya udah jelas kalau sekarang kamu udah menjadi milik orang lain!"
Vina menunduk lalu diapun menjelaskannya bahwa ia menyesal "Aku...aku...aku terpaksa!!" Banu menoleh ke arah Vina dengan terkejut "Maksud kamu apa??" Banu penuh dengan tanya. "Yaa aku terpaksa menerima cintanya karena aku kasihan sama dia". "Apa?" Banu kaget. Vina hanya bisa mengeluk tunduk seakan-akan dia menyesal. Tapi Banu tersenyum "Berarti kamu tidak mencintainya? Iyakan?" Merangkul kepala Vina ke dadanya sambil mengelus-elus kepalanya. "HHMMM iyah nu... " jawab Vina dengan gagap. "Gak apa-apa aku ngerti fhei... Banu pun mencium kening Vina dan memeluknya. Bukannya bahagia Vina malah bengong dan merasa gak nyaman berada dalam pelukan Banu. Hhhhhmmm apa sih maunya Vina???????? Untuk siapa sebenarnya cintanya dan kepada siapa kah dia merasa nyaman.  

Penasaran baca chapter berikutnya yah :)
See U on the next chapter of Love Story Vina (Untuk siapa kah cinta ini..???)

Bye...

Selasa, 16 Oktober 2012

LOVE STORY CHAPTER 17


Banu terus terang terhadap Vina bahwa Gini (mantan kekasih Banu) mengirim SMS ke Banu katanya kangen banget sama panggilan Tipo tipo gtuh lh...:/. Vina cemburu tapi itu bukan salah Banu juga sihh. 
Vina pun perlahan sudah mulai sembuh dari penyakitnya, besoknya pun Vina bisa sekolah kembali dan mengikuti kegiatan belajar seperti biasa. Namun tak lama setelah itu Vina masalah menghadang lagi, Vina putus dengan Banu setelah ibu Vina mengirimi SMS ke Banu dan SMS itu isinya adalah bahwa ibunya Vina menginginkan Vina untuk berkonsentrasi dan fokus belajar dan Vina pun terpaksa memutuskan Banu demi memenuhi keinginan ibunya dia tidak ingin menjadi anak durhaka demi orang tua dia merelakan cintanya. Banu kecewa dengan Vina dia memilih untuk sendiri tak lama kemudian Ibu Vina berubah pikiran dia malah menerima Banu menjadi pacar Vina dari sana Vina bahagia namun dia bingung harus bagaimana dia memberitahu Banu berita baik itu, Vina perlahan mendekati kembali Banu dengan perlahan dia membujuk dan meluluhkan hati Banu yang sudah mulai membeku. Dan akhirnya mereka comeback lalu hari-hari Vina menjadi cerah kembali :) Tak lama kemudian setelah itu Banu berubah sikap terhadap Vina seakan-akan dia seperti memanfaatkan Vina semata namun Vina tak pernah pikirkan itu dia menjalani nya dengan enjoy. Suatu ketika Vina sedang kumpul dengan kawan-kawannya seminggu menjelang prakerin Vina dimulai, Banu menyuruh Vina untuk ke rumahnya di Perum dan Vina pun bela-belain bubar dengan temannya dan langsung pergi ke rumah Banu sambil membawa Notebook nya, Vina pun tiba di rumahnya Banu lalu mereka mengobrol seperti biasa dan enjoy tak lama kemudian Banu bilang kepada Vina untuk meminta Vina mengantarnya ke terminal. Dari sana Vina illfeel dia merasa dimanfaatkan oleh Banu  diapun marah akan tetapi dipendam. Vina bukan tipe orang yang mudah emosi dan bisa marah terhadap orang lain. Setelah mengantar Banu Vina menangis sepanjang jalan karena hatinya begitu sakit dia merasa seolah-olah Banu hanya memanfaatkannya hanya sebagai tukang ojek dan akhirnya dia mengalami kecelakaan kakinya kesakitan. Dari sana Vina tidak menghubungi Banu begitu pula Banu dia tidak kasih kabar ke Vina ketika dia pulang ke kampung halamannya. Hampir 3 hari Vina menunggu SMS datang dari Banu namun naas penantiannya pun sia-sia Banu tidak kunjung memberinya kabar. Dengan rendah hati Vina mendahului mengirimi SMS ke Banu dan meminta penjelasan. Banu meminta putus dan jalan masing-masing entah kenapa dia bilang seperti itu. Apa dia dendam terhadap Vina? Apa dia sudah ada yang baru? Vina menangis setiap hari. Hatinya begitu sakit dan terluka parah, tanpa alasan yang jelas Banu memutuskannya... untuk menghilangkan rasa cintanya terhadap Banu. Vina memilih untuk memberikan semua barang-barang Banu termasuk kalung hati yang pernah diberikan Vina terhadap Banu dia berikan ke Banu melalui perantara saudaranya. Vina menyuruh Banu untuk membuang kalung tersebut jika perlu. Namun Banu tidak menginginkannya. Seminggu sudah dia (Vina) kesepian, merana, dan bukan hanya itu hatinya pun  masih terluka, matanya yang lebam karena hampir setiap kali dia mengingat Banu dia tak dapat menahan air matanya mengalir dipipinya. Hari pertama prakerin pun tiba Vina senang karena dengan menyibukkan dirinya sendiri dengan PRAKERIN dia berharap bahwa dia bisa menghilangkan rasa sakitnya sedikit demi sedikit. Namun sayang, nihil hasilnya. Dia tetap saja tidak bisa melupakan Banu. Terkadang di tempat Prakerinnya pun  dia tak kuasa menahan air mata nya jatuh melinang ketika istirahat panjang mengingat masa-masa indahnya bersama Banu. Suatu hari disaat Vina sibuk melayani konsumen dia mendapat sebuah SMS dari Banu yang isinya adalah dia menanyakan kabar Vina. Dan akhirnya Vina pun kebingungan. 
Lalu...
nanti dilanjut labgi yah... OK? :)