Desi dan Yuna terus memancing Andrew untuk menyatakan cinta pada Vina.
Karena tidak tahan dan takut Vina segera bergegas menuju ke meja guru entah apa yang dia perbuat, dia terlalu salah tingkah dan akhirnya dia izin keluar ruangan kelasnya untuk membasuh mukanya yang sudah memerah karena menahan malu. Namun, tetap saja keringat dingin terus bercucuran di dahinya..."Oh Tuhan...apa yang harus aku lakukan aku sudah tidak tahan menahan perasaan ini" Vina bergumam. tak lama kemudian perasaan Vina berkunjung tenang dan keringat dingin yang tadinya bercucuran kini perlahan - lahan tidak tampak di wajahnya. Setelah itu, dia masuk kembali ke kelas dengan cuek bebek dan duduk dengan enjoy nya. Bel pergantian mata pelajaran pun berbunyi, seluruh siswa keluar ruangan kelas mereka dan pergi ke kantin untuk ngemil ada pula yang pergi ke lapang Olah Raga untuk bermain bola. Namun, Vina tidak seperti itu dia selalu menolah apabila ia diajak teman - temannya tuk keluar ruangan. Dia lebih memilih diam dikelas daripada harus malu sama semua orang karena wajahnya. Oops...!
Vina punya alasan tersendiri untuk menolak diajak keluar ruangan oleh teman - temannya. Dia merasa tidak Pede dengan keadaan fisiknya, bukan itu berarti dia menyalahkan Allah Yang Maha Pencipta. Disana Vina bergumam dan berandai - andai dia ingin sekali merubah total penampilannya yang biasa - biasa saja menjadi nice girl. Dia sempat sakit hati ketika dia dan Andrew sedang membuka situs jejaring sosial Facebook Andrew terus membuka Facebook cewek - cewek yang cantik. Dari sana Vina begitu cemburu namun dia jaim disamping itu dia berpikir untuk merubah imej nya seperti yang laki - laki harapkan.
Vina menghabiskan uangnya untuk membeli kosmetik wajah dan untuk seluruh tubuhnya. Lambat laun dia mulai berubah kulit wajahnya yang dulu hitam manis kini menjadi kuning langsat. Bekas luka dibawah matanya lambat laun menghilang. Bekas - bekas luka di kakinya pun lambat laun menghilang.
Setelah perubahannya yang menurutnya hanyalah permulaan atau bisa dibilang 90 derajat. Ia merencanakan untuk mem press giginya alias membehel giginya untuk mempercantik penampilannya. Tidak hanya itu dia juga ingin merampingkan tubuhnya dengan pergi ke tempat Fitness setiap minggunya.
Namun ia harus bersabar karena Vina mesti mengocek beberapa rupiah untuk meraihnya. Dia ingin membuktikan kepada semua orang bahwa sistem Apartheid (membedakan kulit/ras) itu sudah kuno.
Dengan perubahannya yang cukup singkat sekitar 2 minggu. Wajahnya tampak putih dan mulus. Semua teman -teman sekelasnya apalagi teman ceweknya Vina terus memujinya "Vina wajahmu bersih, putih lagi!." kata Desi dan teman lainnya. Lina, Nova, Novi, Yuna, Sinta, Teri, dan Desi terus memujinya. Namun, Vina malu - malu dia malah cuek!. Begitu juga teman - teman cowoknya.
Disamping itu, Vina heran terhadap Angga yang menerimanya apa adanya. Waktu wajah Vina tak seperti sekarang Angga tetap menyukai Vina apa adanya dan ketika Vina mulai berubah 90 derajat Angga malah cuek tidak seperhatian dulu. Di sisi lain Vina senang dan mencoba untuk membuka hati untuk Angga. Dia menguji Angga dengan cara cuek terhadap Angga dan berusaha untuk melupakan Andrew yang belum pasti bisa Vina dapatkan.
Akan tetapi...
~To Be Continued~
See You Again
Bye... :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar