Karena takut didatangi pencuri, maka warga suatu perumahan menyewa
penjaga atau hansip. Tetapi terkadang pencurian masih terjadi walau
hansip sudah dibayar. Hal ini bisa terjadi bila hansip tersebut lengah
atau ketiduran, sehingga si pencuri bisa melakukan aksinya. Hansip juga
manusia!
Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah SWT mengawasi manusia
24 jam sehari atau setiap detik tidak ada lengah. Didalam melakukan
pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT:
1. Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung. Tidak
tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama dengan kita
dimanapun dan kapanpun saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat.
Bila kita berlima, maka Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7). Bahkan
Allah SWT teramat dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher
kita.
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf 16)
2. Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.
“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk
di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik
maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang
tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada
kita (QS. Al Kahfi 49).
3. Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita sendiri. Ketika
kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki
akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol terhadap
anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang
dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)
Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas dimanapun dan
kapanpun saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat
maksiyat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa
perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh
Allah SWT dihari perhitungan kelak.
Wallahu a’lam bish showab.
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar